Selasa, 26 Desember 2017



Banjarmasin, 23 Desember 2017 - Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah kota Banjarmasin melalui Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman adakan kajian bulanan bertajuk Islam dalam Bingkai Kebhinekaan. Pengajian ini menghadirkan tiga pembicara dari tiga Universitas di Banjarmasin yakni Prof. Khairuddin selaku Rektor UM Banjarmasin, Prof. Hadin selaku Rektor UNU Banjarmasin, dan Prof. Alim selaku Wakil Rektor 1 ULM Banjarmasin.

Muhammad Nasir selaku Ketua Umum Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Banjarmasin dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema tersebut diangkat karena belakangan ini isu tentang kebhinnekaan sedang hangat-hangatnya dibicarakan, bahkan menyerang umat Islam di Indonesia. Dalam pelaksanaan Kajian Bulanan kali ini juga dilaksanakan penandatanganan kerja sama antara Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Selatan dengan Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Banjarmasin dalam Bidang Pemberdayaanm terkhusus difabel di Kota Banjarmasin.


Kajian ini dibuka dan dihantarkan oleh Ayahanda Muhtar Ahmadi sebagai perwakilan dari PDM Banjarmasin. Beliau menyampaikan bahwa Muhammadiyah dan NU bagaikan dua sayap yang tak terpisahkan dalam perjalanan Bangsa dan NKRI. Aula UM Banjarmasin menjadi saksi bisu atas berlangsungnya kegiatan yang dihadiri oleh warga yang berasal dari berbagai afiliasi baik Muhammadiyah, NU, maupun yang lainnya. Hadirin berkumpul dan membawa spirit persatuan sebagai masyarakat Indonesia yang ber-Bhinneka.


Prof . Khairudin dalam pemaparanya mengatakan bahwa perbedaan adalah keniscayaan. Dan slam, adalah agama yang memberikan peluang bagi pluralistik, yakni keberagaman. Saling berlomba-lombalah menuju kebaikan, tanpa saling menjatuhkan.

Prof. Hadin mengatakan bahwa dibandingkan dengan negara-negara Islam, Indonesia memiliki sesuatu yang tidak dimiliki mereka, yakni nasionalisme. Indonesia dengan keberagaman yang sangat plural mampu untuk tetap hidup berdampingan dengan aman dan damai. Bahkan NU dan Muhammadiyah, sudah tidak perlu diajari tentang keberagaman.

Prof. Alim menuturkan bahwa keberagaman adalah tantangan yang harus dihadapi masyarakat, karena konsep ini merupakan aset bangsa yang berharga. Karena Indonesia terbentuk atas sebuah konsep perbedaan. Banyak agama yang terlibat dalam pembentukan negara ini. Persoalannya adalah bagaimana kita menyikapinya. Muhammadiyah dan NU yang merupakan dua organisasi agama terbesar di Indonesia memiliki peran besar dalam menjaga keberagaman ini. Menjadi dua pilar penyangga persatuan Indonesia.

Kemudian, pada sesi ke dua yakni sesi diskusi, kita mendapati pernyataan yang sangat menarik dari Prof. Khairuddin yag didukung penuh oleh Prof. Alim yakni tetang Muhammadiyah dan NU yang harus bersatu. Dalam artian, saling mendukung dan bersama dalam menjaga kesatuan Bangsa. Muhammadiyah dan NU ibarat satu pasang sandal, di mana keduanya tidak bisa bersatu namun saling meelengkapi dalam keberadaannya, dan saling mencari dalam ketiadaan salah satunya.

Kita berharap kebersamaan ini akan terus berlanjut dan spirit persatuan tiada pernah surut. Untuk Indonesia yang Bhinneka. Untuk Islam yang sebenar-benarnya.

Billāhi fī sabīlil haq.
Fastabiqul khairat.


(hs.nst)

Selasa, 12 Desember 2017


Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengucapkan Selamat dan Sukses! atas terselenggaranya Masta dan DAD VI Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kayuh Baimbai, di mana komisariat UNLAM juga merupakan anak kandung-nya.


Masta (Masa Ta'aruf) telah dilaksanakan di Pimpinan Daerah Muhammadiyah pada Sabtu, (26/11) dengan diisi beberapa materi yang memberikan pencerahan kepada hadirin tentang persyarikatan dan keIMMan, serta semangat-semangat baru dalam menjalani kehidupan perkuliahan.

Foto Bersama IMMawan Pada Masa Ta'aruf 
Foto Bersama IMMawati Pada Masa Ta'aruf 


DAD VI yang dilaksanakan di Masjid Ami Abdullah pada Kamis-Ahad, (7-9/17) lalu telah melahirkan 18 kader dari berbagai komisariat, calon-calon penerus estafet kepemimpinan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, wa bil khusus Pimpinan Komisariat IMM Kayuh Baimbai.

Sesi Ta'aruf Pasca DAD

Ahlan wa sahlan.
Selamat datang kami ucapkan kepada IMMawan dan IMMawati sekalian. 
Welcome to the big family, Muhammadiyah Student Association

Selasa, 05 Desember 2017

Pada prinsipnya, Tim Fatwa belum pernah menemukan dalil tentang perintah menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi saw, sementara itu belum pernah pula menemukan dalil yang melarang penyelenggaraannya. Oleh sebab itu, perkara ini termasuk dalam perkara ijtihadiyah dan tidak ada kewajiban sekaligus tidak ada larangan untuk melaksanakannya. Apabila di suatu masyarakat Muslim memandang perlu menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Saw. tersebut, maka yang perlu diperhatikan adalah agar jangan sampai melakukan perbuatan yang dilarang serta harus atas dasar kemaslahatan.
Perbuatan yang dilarang di sini, misalnya adalah perbuatan-perbutan bid’ah dan mengandung unsur syirik serta memuja-muja Nabi Muhammad saw secara berlebihan, seperti membaca wirid-wirid atau bacaan-bacaan sejenis yang tidak jelas sumber dan dalilnya. Nabi Muhammad saw sendiri telah menyatakan dalam sebuah hadis:
“Diriwayatkan dari Umar ra., ia berkata: Aku mendengar Nabi saw bersabda: Janganlah kamu memberi penghormatan (memuji/memuliakan) kepada saya secara berlebihan sebagaimana orang Nasrani yang telah memberi penghormatan (memuji/memuliakan) kepada Isa putra Maryam. Saya hanya seorang hamba Allah, maka katakan saja hamba Allah dan Rasul-Nya.” [HR. al-Bukhari dan Muslim]
Adapun yang dimaksud dengan kemaslahatan di sini, adalah peringatan Maulid Nabi Muhammad saw yang dipandang perlu diselenggarakan tersebut harus mengandung manfaat untuk kepentingan dakwah Islam, meningkatkan iman dan taqwa serta mencintai dan meneladani sifat, perilaku, kepemimpinan dan perjuangan Nabi Muhammad saw. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan cara menyelenggarakan pengajian atau acara lain yang sejenis yang mengandung materi kisah-kisah keteladanan Nabi saw.
Allah SWT telah menegaskan dalam al-Qur’an, bahwa Rasulullah Muhammad saw adalah sebaik-baiknya suri teladan bagi umat manusia. Allah berfirman:
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [QS. al-Ahzab (33): 21]
Wallahu a’lam bish-shawab. *amr)
*Fatwa ini pernah dimuat di Majalah Suara Muhammadiyah No. 23 Tahun 2009

Sumber: Situs Resmi Fatwa Tarjih


Billāhi fī sabīlil haq.
Fastabiqul khairat.


(hs.nst)

Minggu, 03 Desember 2017

Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengucapkan barakallah wa innalillah atas dilantiknya BPH Pimpinan Cabang (PC) IMM Kota Banjarmasin. Pelantikan berlangsung di Aula Universitas Muhammadiyah Banjarmasin pada Sabtu (02/12/2017) pagi. 
Acara Pelantikan ini disaksikan oleh AyahandaDrs. Maskur, MM selaku Ketua Dewan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Banjarmasin, Kakanda Yogi Adhiatma, S.Kep, Ns, dan Ayunda Siti Aulia Rahma, S.Pd dari Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan Pimpinan Komisariat se-Kota Banjarmasin serta tamu undangan. 

Kamis, 23 November 2017

Banjarmasin. Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Lambung Mangkurat  Banjarmasin pada Selasa (21/11) mengadakan diskusi sekaligus silaturahmi dengan Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia Komisariat UNLAM Banjarmasin dan Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMII) Komisariat Unlam Banjarmasin di Halaman Gedung Serba Guna Unlam Banjarmasin.

Kamis, 16 November 2017

Milad Muhammadiyah ke-108 dalam Perhitungan Hijriyah

MAKKAH, Suara Muhammadiyah-Tepat 108 tahun yang lalu, pada 8 Dzulhijjah 1438 H, KH Ahmad Dahlan dan para muridnya di Kauman Yogyakarta mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah. Organisasi yang mengusung jargon gerakan Islam berkemajuan ini telah berkembang pesat. Semangat untuk mencerahkan umat dan membangun peradaban terus digelorakan.
Bertepatan dengan milad ke-108, dari kota Makkah Al-Mukarramah, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr H Haedar Nashir, MSi menyampaikan beberapa pesan. Sebagai berikut:
Pertama, bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya yang tak terhingga, khususnya karunia yang diberikan kepada Muhammadiyah hingga mampu bertahan dan berkembang dalam usia 108 tahun dengan melewati suka dan duka hingga makin menjadi matang, dewasa, cerdas, bijaksana, dan mampu menghadirkan pemikiran dan amaliah berkemajuan.
Kedua, Muhammadiyah bermuhasabah atas kekurangan dan kelemahan, maka selayaknya Milad dijadikan momentum untuk melakukan perubahan-perubahan transformatif yang bermakna menuju Muhammadiyah berkemajuan di berbagai bidang garapannya agar geraknya melampaui yang lain dalam spirit fastabiqul khairat.
Ketiga, Muhammadiyah niscaya harus menghadirkan pusat-pusat keunggulan di bidang pemikiran dan amal usaha yang selama ini digarap agar menjadi kekuatan alternatif di tengah persaingan ketat dalam pergerakan dinamika kehidupan nasional dan global.
Keempat, bagi warga, kader, dan pimpinan Muhammadiyah di seluruh tingkatan termasuk di amal usaha dan jamaah agar semakin memperkuat komitmen dalam bermuhammadiyah untuk berdakwah dan bertajdid sesuai dengan potensi dan kekuatan yang dimiliki bermodalkan keikhlasan, pengkhidmatan, dan militansi keislaman untuk meraih ridla dan karunia Allah SWT.
Kelima, kepada seluruh Pimpinan Persyarikatan, Ortom, Majelis, Lembaga, Amal Usaha, dan institusi yang berada dalam Muhammadiyah niscaya menegakkan paham agama sebagaimana yang dipedomani Muhammadiyah, ideologi, serta segala ketentuan dan kebijakan Persyarikatan sehingga menjadi gerakan yang solid, kuat, dan maju dalam satu barisan yang kokoh. Seraya menghindari dan mencegah hal-hal yang bertentangan dengan paham agama, ideologi, ketentuan, dan kebijakan Muhammadiyah.
Keenam, kepada segenap pihak hendaknya memperhatikan dan mendukung kaderisasi dan para kader Muhammadiyah sebagai generasi penerus yang unggul, berkhidmat, dan menjadi pelaku gerakan yang bermakna bagi kemajuan persyarikatan, umat, bangsa, dan kemanusiaan universal.
Ketujuh, kepada seluruh amal usaha Muhammadiyah agar berbenah dan memperbarui diri disertai melakukan inovasi-inovasi yang menghasilkan keunggulan.
Kedelapan, dalam menghadapi kehidupan keumatan dan kebangsaan yang sarat isu dan dinamika hendaknya selalu mengacu pada prinsip-prinsip Peryarikatan dan Kebijakan Pimpinan Pusat sebagainana telah menjadi keketentuan yang beelaku dalam organisasi Muhammadiyah.
Kesembilan, kepada warga, kader, dan pimpinan Muhammadiyah hendaknya menjaga spiritualitas dan akhlaq karimah dalam bersikap, berkata, dan bertindak lebih-lebih dengan media sosial yang semakin bebas agar tetap menjadi uswah hasanah mengikuti keteladanan Nabi Muhammad SAW.
“Semoga Muhammadiyah makin maju dan unggul serta memberi makana dalam membangun peradaban umat, bangsa, dan kemanusiaan universal yang rahmatan lil-‘alamin dalam naungan  Rahman dan Rahim Allah SWT,” harap Haedar Nashir. (Ribas/PP Muh)

Senin, 13 November 2017


 Beberapa waktu yang lalu, Muhammadiyah mengimbau kepada seluruh warga persyarikatan untuk membantu menyebarkan kesimpulan fatwa tarjih melalui beberapa gambar tentang cadar, celana cingkrang bagi laki-laki, dan sebagainya. Bahkan, ada sebagian dari pembaca pesan dalam gambar-gambar tersebut yang mengira/berasumsi bahwa Muhammadiyah melarang penggunaan cadar, celana cingkrang, dan semisalnya. Benarkah demikian?

Rabu, 01 November 2017

Foto Elfa Sopiya.Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) mengucapkan selamat atas terselenggaranya Darul Arqam Dasar (DAD) I PK IMM Fakultas Kesehatan dan Ilmu Keperawatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Banjarmasin. Berbeda dari DAD yang dilaksanakan beberapa komisariat sebelumnya, DAD PK IMM FKIK UM Banjarmasin dilaksanakan selama lima hari empat malam dimulai dari Rabu (25/10) petang hingga Ahad (29/10) pagi. Idealnya, perkaderan memang dilaksanakan lima hari, namun untuk saat ini hal tersebut belum memungkinkan bagi Non-PTM.

Mentari terus meninggi dan pada akhirnya tenggelam di ufuk barat. Hari baru diusung pada keesokan harinya, dengan sang fajar sebagai pertanda bahwa hari baru akan dimulai. Mentari baru siap bersinar agar bumi tetap berbinar. Demikianlah mengapa perkaderan senantiasa ada, estafet kepemimpinan harus terus bergulir bersamaan dengan sejarah yang terus terukir.

Perkaderan yang dilaksanakan di Masjid Al Mukhlishin, Muhammadiyah Cabang Banjarmasin 9 itu telah melahirkan 24 kader yang siap berjuang bersama dalam ikatan. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme peserta/kader baru ketika menyampaikan kesan saat ta’aruf session, ramah tamah sebelum acara penutupan, calon-calon penerus estafet kepemimpinan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, wa bil khusus Pimpinan Komisariat IMM FKIK UM Banjarmasin. Ahlan wa sahlan. Selamat datang kami ucapkan kepada IMMawan dan IMMawati sekalian. Welcome to the big family, Muhammadiyah Student Association


Billāhi fī sabīlil haq.

Fastabiqul khairat.

(hs.nst)

Minggu, 22 Oktober 2017

Alhamdulillāh.
Hamdan wa syukran lillāh! Ash-shalātu wassalāmu 'alā Rasulillāh. Ammā ba'du.
Telah lahir tiga belas kader dalam perkaderan pertama dan utama tingkat dasar, Darul Arqam Dasar (DAD) ke-2 PK IMM Unlam Banjarmasin yang dilaksanakan pada Kamis s/d Ahad (12-15/10) lalu. DAD II ini diMOTori secara langsung oleh Ketua Umum PK IMM Unlam Banjarmasin, IMMawan Akhmad Sholihin. Waktu terus berjalan, hari demi hari silih berganti, estafet kepemimpinan juga akan senantiasa berotasi. Perkaderan ini adalah salah satu jalan yang ditempuh dalam rangka melahirkan kader-kader penerus.

Sebagaimana biasa, DAD menyuguhkan berbagai materi tentang Islam, Persyarikatan, dan Organisasi. Pada perkaderan kali ini, tema yang diangkat adalah "Menumbuhkan semangat berorganisasi menuju akademisi muslim berkemajuan". Tema ini dibuat bersamaan dengan penyelenggaraan Talkshow dan Masa Ta'aruf (Masta) pekan sebelumnya dengan topik yang sama, di mana tema yang diangkat dalam Talkshow dan Masta saat itu ialah Berorganisasi dan Tetap Berprestasi. Hal ini merupakan salah satu upaya pemanfaatan momen, yakni tahun ajaran baru, dimana sebagian mahasiswa lulus dan meninggalkan kampus, dan sebagian lain bertandang datang sebagai mahasiswa baru. Tidak sedikit dari mahasiswa yang enggan berorganisasi karena takut akademisnya terganggu. Padahal, tidak semua mahasiswa organisatoris bermasalah dalam akademis. Pun, tidak semua mahasiswa akademis benar-benar maksimal akademisnya. Di sinilah kita ingin menjalankan peran, berbagi motivasi dan saling menanamkan kesadaran, bahwa persepsi-persepsi itu harus diperbaiki. 


Dengan dilaksanakannya Darul Arqam Dasar II PK IMM Unlam Banjarmasin, diharapkan kader-kader baru benar-benar terlahir sesuai dengan tema yang diangkat, turut mengambil bagian dalam perjuangan untuk Dinul Islam dan Persyarikatan serta Ikatan, melanjutkan estafet kepemimpinan dengan ikhlash, dan ber-istabiqul khairat di manapun ia berada. Selamat datang dalam keluarga besar Persyarikatan dan Ikatan wahai IMMawan dan IMMawati.




Billāhi fī sabīlil haq.

Fastabiqul khairat.




(hs.nst)

Senin, 09 Oktober 2017


Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) Banjarmasin pada Sabtu (7/10) mengadakan Talk Show yang berjudul “Bukan Mahasiswa Biasa” dengan slogan "Berorganisasi dan Tetap Berprestasi" di Aula Perpustakaan Pusat Lantai 1 UNLAM Banjarmasin.
Talk Show tersebut PK IMM UNLAM Banjarmasin menghadirkan Prof. Dr. Ahmad Alim Bachri, SE, M.Si, Wakil Rektor 1 Universitas Lambung Mangkurat (Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), Dr. H. Sarbaini, M.Pd, Dosen UNLAM (Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Selatan), dan M. Abid Mujaddid Founder Teach And Trip (Ketua Bidang Hikmah PC IMM Kota Banjarbaru).
M. Abid Mujaddid memaparkan tentang kehidupan mahasiswa dan dinamikanya berdasarkan realita dengan sangat terstruktur, mulai dari jenis-jenis kegiatan mahasiswa, hingga bagaimana seharusnya mahasiswa agar waktunya tidak sia sia. 




Tiga kompetensi dasar IMM cukup untuk menggambarkan dengan ringkas, namun tetap kaya isi. Tiga kompetensi dasar tersebut ialah religiusitas, yakni bagaimana kita sebagai mahasiswa menjaga tata krama, moral, dan agama. Intelektualitas, tentang bagaimana kita sebagai mahasiswa memiliki nilai intelektual yang tinggi, kritis, mampu menganalisis. Humanitas, bagaimana kita sebagai mahasiswa yang berkepedulian sosial.
Selanjutnya, Ayahanda Ahmad Alim Bahri juga menyampaikan bahwa setiap manusia adalah pemimpin dan kemampuan memimpin bermula dari memimpin diri sendiri. 


“Dalam memimpin tentunya diperlukan adanya pengalaman maka dari itu dengan berorganisasi kita bisa mengembangkan kualitas diri menjadi lebih baik lagi. Banyak hal yang tidak kita dapat dibangku perkuliahan dan hanya kita dapat di organisasi seperti teknik lobby, tata cara persidangan, cara berpidato dan banyak hal lainnya. Hal tersebut juga nantinya membuat kita dapat mengaplikasikan berbagai pengetahuan tersebut kemasyarakat,” 
Bahwa untuk mencapai impian, bahkan sekedar untuk mendapat pekerjaan, angka yang didapat dari bangku perkuliahan bukanlah modal tunggal, sebab ada modal yang pada kondisi tertentu--seringkali--lebih berperan. Pengalaman, teman, manajemen diri, aksi, dan relasi. Begitu kira-kira wejangan Ayahanda Ahmad Alim Bachri.
Bersamaan dengan acara ini, PK IMM Unlam juga melaksanakan Masa Ta'aruf dalam rangka memperkenalkan Muhammadiyah dan IMM secara umum kepada mahasiswa, khususnya mahasiswa Unlam, mengingat umur PK IMM Unlam yang memang masih terbilang muda sehingga belum banyak dikenal di kampus.


Dalam penyampaian materi tentang "Pola Pikir Berkemajuan", Ayahanda Sarbaini menegaskan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang menjunjung tinggi dan berlandaskan Al Qur'an dan As Sunnah, menganut prinsip wasathiyyah (moderat), dan pergerakan berkemajuan. Ayahanda juga menghimbau agar kita semua mengambil pelajaran dari mana saja, dan berkawan dengan siapa saja. Bahwa kita disatukan dalam satu komunitas besar yakni Al Islam. 
Harapan dari terselenggaranya kegiatan ini ialah menumbuhkan kesadaran dalam diri mahasiswa, bahwa menjadi mahasiswa bukan sebatas belajar dan mencari gelar, tapi juga membawa perubahan menuju kebaikan dalam tatanan sosial.

Billāhi fī sabīlil haq.

Fastabiqul khairat.




(hs.nst)

Kamis, 05 Oktober 2017



Tidak sedikit dari masyarakat, bahkan ada dari warga Muhammadiyah sendiri yang mempertanyakan mengapa Muhammadiyah tidak berpegang pada satu madzhab sebagaimana organisasi keislaman lainnya yang menyatakan, atau setidaknya berkecenderungan kepada suatu madzhab tertentu. Bahkan, ada yang lebih ekstrim mengatakan bahwa Muhammadiyah anti madzhab. Wallaahu waliyyuttaufiiq. Sebelum berasumsi dan memprediksi lebih-lebih memvonis pasca timbulnya pertanyaan tersebut, sebaiknya kita simak penjelasan tentang itu dari sumbernya langsung. Mari J

“Tidak mengikat diri kepada suatu madzhab, tetapi pendapat-pendapat madzhab dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menetapkan hukum, sepanjang sesuai dengan jiwa al-Quran dan as-Sunnah atau dasar dasar lain yang dipandang kuat”

Kutipan tersebut merupakan salah satu bagian dari pokok-pokok Manhaj Majlis Tarjih, yang mana dari sana dapat kita pahami bahwa Muhammadiyah memang tidak terikat pada salah satu madzhab. Namun, bukan berarti Muhammadiyah menolak/anti dengan madzhab, sebab di sana juga disebutkan bahwa pendapat madzhab dapat menjadi bahan pertimbangan. Muhammadiyah tentu menghormati para mujtahid muthlaq  termasuk Imam-imam madzhab, namun bagaimana pun juga pendapat-pendapat para imam tidaklah memiliki kebenaran secara mutlak sebagaimana kebenaran al-Quran dan as-Sunnah ash-Shahihah. Pendapat-pendapat para imam tersebut sangat erat kaitannya dengan keadaan semasa hidup mereka, dimana pasti akan terdapat hal-hal yang kurang relevan dengan apa yang kita temui di masa ini.
Muhammadiyah berusaha melakukan apa yang Rasulullah sabdakan, dari Anas bin Malik
“Aku telah meninggalkan kepadamu sekalian dua perkara, tidak akan tersesat kamu selama berpegang teguh dengan keduanya, yaitu kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya.” (Al Muwaththa’)
Serta apa yang dikatakan oleh Imam Ahmad bin Hanbal yang merupakan salah satu dari Imam Madzhab, yakni
“Janganlah engkau taqlid kepadaku, demikian juga kepada Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Auza’i, dan Imam ats-Tsauri. Namun, ambillah (ikutilah) dari mana mereka (para Imam itu) mengambil (yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah).

Singkatnya, tidak mengikuti madzhab-madzhab tertentu bukan berarti tidak menghormati pendapat para Imam fuqaha, namun hal ini justru langkah untuk menghormati mereka karena mengikuti metode dan jalan hidup mereka serta melaksanakan pesan-pesan mereka agar tidak bertaqlid. Jadi, sebenarnya hal penting yang perlu diikuti adalah menggali pendapat itu dari sumber pengambilan mereka yaitu al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW yang tidak diragukan lagi kebenarannya.

Wallaahu a’lam.


Sumber bahan: Fatwa Tarjih

Billāhi fī sabīlil haq.

Fastabiqul khairat.




(hs.nst)

Senin, 02 Oktober 2017


Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengucapkan Selamat dan Sukses! atas terselenggaranya Masta dan DAD XI Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Islam Negeri Antasari. Masta (Masa Ta'aruf) telah dilaksanakan di Aula Perpustakaan UIN Antasari pada Sabtu, (13/9) dengan diisi beberapa materi yang memberikan pencerahan kepada hadirin, tentang persyarikatan dan keIMMan, serta semangat-semangat baru dalam menjalani kehidupan di tanah perantauan, masa muda dengan predikat mahasiswa.

Mentari terus meninggi dan pada akhirnya akan kembali, tenggelam di ufuk barat. Hari baru diusung pada keesokan harinya dengan sang fajar sebagai pertanda, bahwa hari baru akan dimulai. Mentari baru siap bersinar agar bumi tetap berbinar. Demikianlah mengapa perkaderan senantiasa ada, estafet kepemimpinan harus terus bergulir bersamaan dengan sejarah yang terus terukir.

DAD XI yang dilaksanakan di Masjid Al Mukhlishin, Muhammadiyah Cabang Banjarmasin 9 pada Kamis-Ahad, (28/9-1/10) lalu telah melahirkan 22 kader, calon-calon penerus estafet kepemimpinan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, wa bil khusus Pimpinan Komisariat IMM UIN Antasari. Ahlan wa sahlan. Selamat datang kami ucapkan kepada IMMawan dan IMMawati sekalian. Welcome to the big family, Muhammadiyah Student Association

"Berikan aksi nyata, bukan sekedar kata-kata!" IMMawan Airul Syahrif, Ketua Umum PK IMM UIN Antasari


Billāhi fī sabīlil haq.

Fastabiqul khairat.




(hs.nst)

Rabu, 20 September 2017

Foto Fansha Tio Anugrah.
Foto by: FB Fansha Tio Anugrah

Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo bertandang ke Banjarmasin pada Jum'at (15/9) untuk menuntaskan beberapa agenda, di antaranya pembukaan acara Forum Anak Sholeh Indonesia X yang dilaksanakan di Masjid Raya Sabilal Muhtadin dan kunjungan ke Balai Kota Banjarmasin. Sebelum kembali ke Ibukota, Presiden Joko Widodo mampir ke gedung baru kampus Universitas Muhammadiyah Banjarmasin sekaligus sebagai momen slaturrahim dengan warga Muhammadiyah, meskipun bangunan kampus belum selesai.

Kurang lebih pukul 17:00, rombongan Presiden Joko Widodo tiba di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin menggunakan mobil kepresidenan dan dikawal lengkap oleh Paspampres serta disambut langsung oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Prof. Dr. H. Ahmad Khairuddin M,Ag. Turut hadir bersama rombongan Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Muhadjir Effendi.

Seperti dilansir dakwahmuh.com, dalam sambutannya Prof. Dr. H. Ahmad Khairuddin M,Ag menceritakan semua kondisi kampus baru Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, program kampus, dan juga kekurangan kampus yang masih dalam proses pembangunan. Prof. Dr. H. Ahmad Khairuddin M,Ag juga menjelaskan bahwa komposisi tamu undangan yang datang untuk bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo adalah warga Muhammadiyah dan juga Aisyiah dari Kalimantan Selatan.

Kemudian, masih sebagaimana dilansir dakwahmuh.com, dalam pidato singkatnya Presiden Jokowi menyampaikan tangapan atas penyampaian Prof. Dr. H. Ahmad Khairuddin M,Ag bahwa untuk kelengkapan fasilitas dalam kampus adalah tugas Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor, akan tetapi untuk membangun boarding asrama maka  saya yang akan membangunnya “dengan sambil bercanda”.

"Tahap pertama saya akan bangun 2 asrama dahulu dengan 3 lantai, nilai satu asrama kira-kira 12-14 M yang artinya untuk 2 asrama 24-28 M", tuturnya. Presiden Joko Widodo berjanji akan memulai pembangunan Asrama Kampus Universitas Muhammadiyah Banjarmasin ini pada awal tahun depan.

Demikian,
Billāhi fī sabīlil haq.

Fastabiqul khairat.




(hs.nst)

Minggu, 17 September 2017



“Kehidupan dalam perkuliahan bukan sekedar masuk kelas. Jangan seperti seseorang yang berada di dalam penjara” –Yogi Adhiatma

Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Unlam Banjarmasin mengucapkan selamat dan sukses atas terlaksananya Masa Ta’aruf Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Banjarmasin pada Kamis, (14/9) di Gedung Kopertis XI Kalimantan, Banjarmasin. Kegiatan yang merupakan bagian dari PKKMB UM Banjarmasin ini mengangkat tema “Bersama IMM Kita Berprestasi” dan dihadiri oleh seluruh mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.

Sesuai dengan judulnya, kegiatan ini diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan dalam rangka memperkenalkan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, lebih khusus Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Banjarmasin yang telah dikonsentrasikan menjadi tiga Pimpinan Komisariat yakni FKIK, Fakultas Farmasi, dan Adenan Razak. Selain mengenalkan IMM, kegiatan ini juga diisi dengan berbagai materi tentang motivasi, jati diri, dan bagaimana menjadi mahasiswa yang benar-benar mahasiswa, bukan sekedar pelajar yang alihgelar dari siswa menjadi mahasiswa.

Seluruh peserta Masta  yakni seluruh mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Banjarmasin telah menggaungkan sumpah yang dipimpin oleh perwakilan BEM/Presma UM Banjarmasin dengan melafalkan sumpah mahasiswa dengan lantang.




Semoga terjaga sumpahmu wahai mahasiswa.
Kami tunggu kedatanganmu untuk mengukirkan perjuangan bersama.
Di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

Billāhi fī sabīlil haq.

Fastabiqul khairat.




(hs.nst)

Selasa, 12 September 2017




Dinas Kepemudaan dan Olahraga Pemerintah Kota Banjarmasin melaksanakan kegiatan bertajuk Peningkatan Kepedulian Remaja dan Pemuda terhadap Kota Banjarmasin Baiman. Kegiatan ini mengangkat tema Pemuda yang Kuat Iman dan Taqwa Membentuk Karakter Anak Bangsa yang Kokoh dan Peduli Lingkungan pada Selasa, (12/9) di Ruang Pertemuan Hotel Victoria Banjarmasin.

Kegiatan ini dihadiri oleh 50 pemuda berusia 16 - 30 tahun yang berdomisili dan beraktivitas di Banjarmasin. IMM Banjarmasin mendapat kesempatan untuk turut berpartisipasi mengisi beberapa kursi dalam kegiatan ini.

Dengan mengikuti kegiatan secara aktif dan memberikan kontribusi positif sebagai bagian dari input-proses-output, diharapkan pada akhirnya akan ada hasil nyata dari kegiatan ini. Peserta kegiatan Peningkatan Kepedulian Remaja dan Pemuda terhadap Kota Banjarmasin Baiman juga rencananya akan diteruskan pembinaannya untuk menjadi Duta Pemuda Peduli Lingkungan sampai dengan tingkat RT. Pada kegiatan ini, panitia telah membagi peserta menjadi lima tim sesuai dengan kecamatan masing-masing untuk kemudian setiap tim diberikan tugas berupa program/kegiatan untuk berbuat di daerahnya masing-masing.


Wahai pemuda, menetaslah kalian. Lahirkan lagi para bapak bangsa ini!--penyair mahsyur banua



Billāhi fī sabīlil haq.

Fastabiqul khairat.




(hs.nst)

Minggu, 03 September 2017



                 Bismillah, Alhamdulillah
           Segenap Keluarga Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Unlam Banjarmasin mengucapkan "Selamat datang mahasiswa baru tahun ajaran 2017/2018 di Kampus tercinta Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. 

Tegakkan Kepalamu, Tatap Masa Depanmu, Raih Impianmu
Jangan Ragu, Bila Ragu pegang Tanganku
Mari Berjuang Bersamaku di
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah"

           Memasuki tahun ajaran baru tentu tidak asing lagi dengan semua hal yang serba baru. Dari hal yang sepele seperti baju baru, sepatu baru, sepeda baru, kelas baru, maupun sekolah baru. Dari PAUD ke TK, dari TK ke SD, dariSD ke SMP dan seterusnya. Bahkan ada yang naik gelar dari Siswa menjadi Mahasiswa.

           Dunia perkuliahan memang berbeda dengan dunia sekolah. Tetapi, memang akan tidak terlalu berbeda ketika kita memaknainya sebagai Ibadah. Ingat, Sobat, Tholabul Ilmi (menuntut ilmu) itu Ibadah. Hanya melihat air menetes terus menerus bisa membuat batu di bawahnya berlubang lalu memikirkan kenapa hal tersebut bisa terjadi, juga termasuk belajar.



            Di awal tahun ajaran baru Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Unlam Banjarmasin sudah menyuguhkan penyambutan bagi mahasiswa baru dan agak baru dengan menyediakan 50 tiket gratis nonton film Nyai Ahmad Dahlan plus diskusi sederhana tentang kemahasiswaan. Karena memang waktunya yang sangat bertepatan dengan jadwal tayang film Nyai Ahmad Dahlan. 




            Bersama kita berjuang.

            Billaahi fii sabiilil haq.
             Fastabiqul khairat.

"Hidup hidupilah Muhammadiyah, tapi jangan mencari hidup di Muhammadiyah" --K.H Ahmad Dahlan

(au.kun)

Sabtu, 02 September 2017






Angkatan Muda Muhammadiyah Banjarmasin ramaikan Studio XXI Duta Mall Banjarmasin dalam rangka menyaksikan bersama film Nyai Ahmad Dahlan pada Kamis (24/8) malam hari, mulai dari IPM, IMM, NA dan PM. Sebelumnya, yakni pada siang harinya, Studio XXI juga diramaikan oleh ibu-ibu Aisyiyah. Hal ini telah direncakan sejak beberapa hari sebelumnya untuk meramaikan tayangan perdana film ini.

Hari-hari setelahnya pun, film Nyai Ahmad Dahlan masih cukup ramai disaksikan oleh warga Muhammadiyah maupun masyarakat umum. Tak heran jika film ini menduduki posisi teratas sebagai film Indonesia terlaris pada periode ini dan posisi ke enam dalam jajaran film Internasional.

Pada hari Selasa (29/8) PK IMM Unlam juga menawarkan 50 tiket gratis nonton film Nyai Ahmad Dahlan. Acara ini dikhususkan untuk kader putri dan/atau mahasiswi Unlam Banjarmasin untuk mengenalkan Muhammadiyah melalui film tersebut yang menceritakan tentang perjuangan Siti Wiladah dalam mendampingi KH. Ahmad Dahlan dalam meyebarkan syi’ar Islam dan mengobarkan semangat wanita Indonesia pada masa itu. Kegiatan ini diawali dengan Diping Sederhana di Masjid Arrahman, Kampung Melayu yang diisi oleh Ayunda IMMawati Siti Aulia Rahma (Kabid Immawati DPD IMM Kalsel) yang membawakan materi tentang perempuan dan Kakanda IMMawan Faisal Fajar (Kabid Riset dan Pengembangan Keilmuan DPD IMM Kalsel) yang membawakan materi tentang kehidupan kampus, organisasi secara umum, dan IMM.


Billāhi fī sabīlil haq.

Fastabiqul khairat.




(hs.nst)