Minggu, 21 Mei 2017




Alhamdulillah, perwakilan PK IMM Unlam Banjarmasin berkesempatan hadir dalam Pembukaan Musyawarah Wilayah XIII Nasyiatul Aisyiyah yang mengusung tema “Gerakan Perempuan Muda Berkemajuan untuk Kemandirian Bangsa” pada Sabtu (20/5/2017) kemarin di Aula Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Musywil XII NA ini masih berlanjut hingga hari ini (20-21/05/2017).



Pembukaan Musywil XIII NA kemarin dilanjutkan dengan diskusi buku yang berjudul "Takziah Muhammadiyah untuk KH. A. Hasyim Muzadi"  yang diselenggarakan oleh Majelis Pustaka dan Infomasi (MPI)), Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Selatan. Diskusi ini dipimpin oleh Bapak Muhazir Fanani, S. Th.I sebagai moderator yang merupakan sekretaris MPI PWM Kalsel, dan diisi oleh tiga pemateri yakni Prof. Dr. H. Ahmad Khairuddin, M.Ag selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Drs. KH. Syarbani Haira, M.Si selaku Ketua Umum Pimpinan Wilayah NU Kalimantan Selatan, dan Arif Zamhari, Ph.D selaku perwakilan keluarga (Alm) KH. A. Hasyim Muzadi yang tak lain adalah menantu beliau.

Buku yang diterbitkan PT Media Baca dan ditulis oleh tokoh-tokoh dan aktivis Muhammadiyah seperti mantan ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, sekretaris umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Wakil Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah Sudarnoto Abdul Hakim, dan lain-lain yang kesemuanya merupakan aktivis Muhammadiyah berjumlah 20 orang mendapat beberapa testimoni terkait buku tersebut secara umum maupun KH. A. Hasyim Muzadi secara khusus yang disampaikan oleh beberapa tokoh seperti dilansir dalam muhammadiyah.or.id, diantaranya

“Buku ini diharapkan mampu mendorong kedekatan NU dan Muhammadiyah dalam banyak hal termasuk paham keagamaan, meski dalam bidang politik selalu ada perbedaan, namun janganlah menunjukan perbedaan di depan umum secara terbuka,” –Din Syamsuddin, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah.

“Beberapa kali diskusi panjang dengan Kiyai Hasyim yang perhatiannya terhadap bangsa ini luar biasa, terakhir diskusi sebelum meninggal, beliau prihatin dengan para ulama kita sekarang ini. Kiyai Hasyim di bidang politik juga sangat konsen termasuk perkembangan politik di tempat beliau, Jawa Timur,” –Zulkifli Hasan, sahabat dekat KH. A. Hasyim Muzadi

“Beliau multitalenta dan berada di banyak spektrum mulai dari politik sampai seorang ulama, saya kira kalau dia di tengah-tengah NU dia tidak menunjukan bahwa di tidak fanatik dengan NU, kalau dia berada di tengah-tengah umat islam juga tidak menunjukkan bahwa dia seorang NU yang fanatik tapi kalau dia di tengah-tengah yang beragam dia seorang nasionalis sejati,” –Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

Sosok KH. A. Hasyim Muzadi memang sangat disegani oleh berbagai orang.
Pemikiran beliau yang begitu komprehensif meninggalkan kesan yang begitu mendalam, terutama bagi orang-orang yang bersentuhan langsung dengan keidahan budi pekerti beliau. Seperti yang disampaikan Bapak Arif Zamhari pada diskusi buku kemarin, beliau berbeda dari kebanyakan alumnus Ponpes Gontor yang notabenenya selepas lulus dari Gontor bermaksud membangun Ponpes serupa atau mengadopsi gaya Ponpes Gontor, KH. A. Hasyim Muzadi justru membangun Ponpes Modern. Hal ini menunjukkan keberkembagan dan betapa luasnya pemikiran beliau. Bapak Arif Zamhari pada diskusi buku kemarin, juga mengabarkan tentang telah dibangunnya Ponpes Modern Putri sebagai lanjutan dari perjuangan sang mertua yang mana InsyaAllah Ponpes tersebut akan buka sejak tahun ini.

KH. A. Hasyim Muzadi pernah berpesan untuk menjaga ukhuwah Islam, beliau minta kita sebagai umat besar perlu perekat terus menerus perlu kesabaran. Menurut beliau juga, persatuan itu adalah persatuan karena iman, begitulah kira-kira yang disampaikan HaedarNashir seperti dilansir dalam khazanah.republika.com, saat ini momentum yang tepat untuk tokoh Islam adalah merekatkan hati dan pikiran untuk suatu kepentingan besar. Beliau juga menegaskan, sisihkan ego masing-masing untuk kepentingan khusus. 




Billāhi fī sabīlil haq.

Fastabiqul khairat.




(hs.nst)

Tagged: , , ,

0 komentar:

Posting Komentar